Assalamualaikum :)
Kali ini saya akan memposting bagaimana
teknik pengutipan dari sumber acuan. Didalam penulisan karya ilmiah tentu kita
butuh mengutip beberapa sumber acuan untuk memperkuat pendapat atau ide
yang dikemukakan dalam karya ilmiah dan sebagai pernyataan bahwa pendapat yang
dikemukakan mempunyai dasar yang dapat dipertanggung jawabkan.
Untuk menghargai kekayaan intlektual
seseorang, pencantuman sumber dan pengarang yang pendapatnya dikutip
dianggap sebagai pertanggung jawaban moral orang yang mengutip :) .
Kita langsung saja dengan cara-cara
pengutipan: (o)
·
Cara
Menulis Kutipan Langsung
Kutipan langsung ditulis
sama persis dengan yang tertulis dalam sumber aslinya, baik mengenai bahasa
mapun ejaannya. Kutipan yang terdiri empat baris atau lebih ditulis tanpa
tanda kutip dan terpisah dari teks yang mendahului. Kutipan tersebut
ditulis sekitar 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan teks halaman.
Penulisan teks kutipan menggunakan spasi tunggal.
CONTOH:
Martaniah (1984:148) menyimpulkan hal
tersebut sebagai berikut.
Dalam
penelitian ini terbukti tidak ada perbedaan yang signifikan dalam motif
berkuasa antara remaja yang tinggal di kotamadya, di kota kabupaten, dan di
desa. Jadi, hipotesis yang dikemukakan penulis terbukti. Akan tetapi,
sebetulnya yang dimaksud oleh penulis tidak hanya sama tingginya, tetapi sama
tinggi pada skala tingkat atas. Menurut hasil penelitian ini, motif berkuasa
remaja Jawa sama tinggi, tetapi pada skala tingkat bawah karena motif berkuasa
pada semua kelompok tersebut di bawah rerata total. Dengan kata lain dapat
dinyatakan bahwa motif berkuasa remaja Jawa yang diteliti adalah rendah.
Kutipan
yang panjangnya kurang dari empat baris dimasukan kedalam teks diketik seperti
ketikan teks, kemudian diikuti nama pengarang, tahun dan nomor halaman. Nama
pengarang dapat terpadu dengan teks atau menjadi satu dengan tahun dan nimor
halaman yang ditempatkan dalam tanda kurung. Jika terdapat tanda kutip dalam
kutipan, dipergunakan tanda kutip
CONTOH:
Avika
(2005:5) menyimpulkan “ada pengaruh yang signifikan antara kasih sayang yang
diberikan orang tua dan tingkah laku anak”.
Cara lainnya sebagai berikut:
·
Kesimpulan penelitian ini
adalah “ada pengaruh yang signifikan antara kasih sayang yang diberikan orang
tua dan tingkah laku anak” (Avika, 2005:5).
·
Dalam penelitian tersebut disimpulkan
“terdapat berbagai realitas yang dapat ditelusuri dari ‘bahasa’ yang digunakan
sehari-hari” (Avika, 2005:12).
·
Cara Menulis Kutipan Tidak
Langsung
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang
tidak sama persis dengan aslinya. Pengutip hanya mengambil pokok pikiran dari
sumber yang dikutip dalam kalimat yang disusun sendiri oleh pengutip. Kutipan
tersebut ditulis dengan spasi rangkap sama seperti teks aslinya.
Untuk lebih jelasnya silahkan cermati
penjelasan dibawah ini:
1)
Jika nama pengarang ditulis sebelum kutipan
Jika nama pengarang ditulis sebelum kutipan, perlu
dibuat lebih dahulu pengantar kalimat yang relevan, kemudian nama akhir
pengarang, tahun terbit, tanda titik dua, dan nomor halaman di dalam kurung.
CONTOH:
Selanjutnya, Sargent (1987:2) menjelaskan bahwa
ideologi adalah sistem nilai atau keyakinan yang diterima sebagai fakta atau
kebenaran oleh kelompok tertentu.
2)
Jika nama pengarang ditempatkan setelah kutipan
CONTOH:
Ideologi adalah sistem nilai atau keyakinan yang
diterima sebagai fakta atau kebenaran oleh kelompok tertentu (Sargent, 1987:2).
3)
Jika pengarang merujuk pendapat pengarang lain
Penulisannya sama seperti cara-cara di muka, tetapi
tahun dan nomor halaman buku asli tidak ditulis.
CONTOH:
Buku rujukan (Tarigan, 1984:32) berbunyi:
Kemampuan membaca sepintas ini bermanfaat. Oleh karena
itu, guru harus mengajarkan keterampilan ini kepada anak didiknya (Burmeister,
1978:296).
Cara mengutipnya sebagai berikut:
Burmeister (Tarigan, 1984:32) berpendapat bahwa
kemampuan membaca sepintas bermanfaat. Oleh karena itu, guru harus mengajarkan
keterampilan ini kepada anak didiknya.
Berikut ini cara lainnya:
Kemampuan membaca sepintas ini bermanfaat. Oleh karena
itu, guru harus mengajarkan keterampilan ini kepada anak didiknya (Burmeister
dalam Tarigan, 1984:32).
Perhatikan penggunaan kata dalam!
4)
Jika sebuah kutipan diambil dari dua buku rujukan atau
lebih karena isinya kurang lebih sama, di antara sumber rujukan ditulis tanda
titik koma (;).
CONTOH:
Diperlukan unsur-unsur penunjang bentuk-bentuk
arsitektur untuk menciptakan bentuk yang harmonis dan estetis (Ali, 1984:6;
Gani, 1985:17; Wawan, 1986:54).
5)
Jika ada dua pengarang, kedua nama akhir pengarang
dicantumkan dengan urutan seperti yang terdapat pada buku sumber dan
dihubungkan dengan kata dan, diikuti tanda kurung yang berisi tahun
terbit, titik dua, dan nomor halaman.
CONTOH:
Selanjutnya, Eman dan Fauzi (1970:18) menyatakan bahwa
tenaga mesin itu dapat mengatasi sekian tenaga manusia. Oleh karena itu,
masalah ketenagakerjaan menjadi masalah yang serius pula.
Di bawah ini cara pengutipan yang lain.
Pada bagian ini dikemukakan bahwa tenaga mesin itu
dapat mengatasi sekian tenaga manusia. Oleh sebab itu, masalah ketenagakerjaan
menjadi masalah yang serius pula (Eman dan Fauzi, 1970:18).
6)
Jika pengarang lebih dari dua orang, nama akhir
pengarang pertama diikuti dengan singkatan dkk. (singkatan dari dan
kawan-kawan).
CONTOH:
Tentang hubungan antara arsitektur dan arsitek,
Sularko dkk. (1982:10) menyatakan bahwa arsitektur adalah perpaduan antara ilmu
dan seni, sedangkan arsitek adalah orang yang menciptakan ruang sehingga
melahirkan bentuk-bentuk arsitektur yang beraneka ragam.